Taubat dari Minuman Keras


Dalam kitab Gunahan-e Kabirah jilid ii, karya Ayatullah Dasteghib disebutkan :
Ketika ayat pengharaman khamar (minuman keras) diturunkan, seorang penyeru dari pihak Rasulullah saw menyerukan bahwa tidak boleh seseorang pun yang minum keras.
Suatu hari Rasulullah saw melintas di sebuah gang. Secara kebetulan salah seorang muslim yang sedang membawa sebotol minuman keras juga melintas di gang yang sama. Dia sangat ketakutan saat melihat Rasulullah dan berkata sendiri, “Sekarang harga diriku akan hancur.” (karena sangat cinta kepada Rasulullah saw) dia berkata, “ Ya Allah aku telah berbuat kesalahan . Aku bertaubat dan takkan lagi minum minuman keras. Jangan kau permalukan aku dihadapan Rasulullah saw.
Ketika dia berada di dekat Rasulullah saw, beliau berkata, “ Botol ini berisi apa ? “ Karena ketakutan , dia menjawab , “ air cuka wahai Rasul. “ Sambil menjulurkan tangan beliau berkata, “ kalau memang air cuka, tolong tuangkan sedikit ketanganku.”
Orang itu pun membalikkan botolnya dan sadar kalau yang tertuang ketangan Rasulullah saw adalah sedikit air cuka. Orang itu pun menangis dan berkata, “ wahai Rasulullah, demi Allah, botol ini sebelumnya berisi minuman keras, tetapi karena aku bertaubat kepada Allah dan memohon kepada Nya agar tidak mempermalukanku, maka dia pun menerima taubat dan mengabulan doaku.”
Rasulullah saw bersabda ,
“Begitulah keadaan orang yang telah bertaubat dari dosa-dosanya dan Allah swt mengganti semua perbuatan buruknya dengan kebaikan; merekalah orang-orang yang Allah gantian perbuatan-perbuatan buruk dengan kebaikan.”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lafadz ‘amm dan Khash

kaedah ad-dharûrah yuzalu

Dzahir Dalalah dan Khafi Dalalah