Mimpi Bilal Bin Rabah dengan Nabi SAW setelah Beliau Wafat


Kekasaran Apa Ini, Hai Bilal?!
Tatkala Rasulullah saw wafat, Bilal mengumandangkan adzan, pada saat itu belum dikuburkan. Ketika Bilal menggemakan lafazh "Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah", orang-orang menangis keras di dalam masjid. Tatkala Rasulullah saw. sudah dikebumikan, Abu Bakar berkata kepada Bilal, "Kumandangkan adzan, hai Bilal!" Bilal menjawab, "Jika Anda dulu memer­dekakanku dengan tujuan agar aku terus bersama Anda maka aku mesti memenuhi perintah itu. Tetapi jika Anda dulu memerdekakanku karena Allah maka biarkanlah aku pergi bersama siapa saja yang sudah Anda merdekakan karena Allah." Abu Bakar berkata "Aku tidak memerdekakanmu dulu, kecuali karena Allah semata-mata." Bilal menegaskan, "Aku tak hen-dak mengumandangkan adzan untuk seorang pun seppeninggal Rasulullah saw." Abu Bakar berkata longgar, "Terserah kepadamu " Bilal beranjak pergi ketika rombongan yang menuju Syam sudah mulai bergerak meninggalkanMadinah. Bilal pergi bersama rombong­an itu hingga sampai ke tempal tujuan.

Bilal tinggal di Syam selama beberapa tahun. Suatu ketika ia bermimpi bertemu Nabi saw., beliau bersabda, "Kekasaran apa ini, hai Bilal? Belumkah datang waktunya kamu berziarah mengunjungi kami?" Bilal segera terbangun dan rnenangis. Dengan bergegas ia berangkat mengendarai hewan tunggangannya menuju Madinah. Ia berziarah ke kuburan Nabi saw. dan rnenangis di sana.
Hasan dan Husain datang, Bilal menciumi kedua cucu Rasulullah saw. itu dan memeluk mereka. Mereka berdua berkata, "Kami ingin kamu mengumandangkan adzan di waktu sahur nanti, di atas atap masjid." Ketika Bilal meneriakkan "Allahu Akbar", Madinah bergetar hebat. Tatkala ia mengumandang-kan "Asyhadu an Lailaha illallah", gemuruh dan getar-annya semakin menghebat. Saat Bilal meneriakkan "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah", para wanita keluar dari kelambu pingitannya. Tak pernah terjadi suatu hari yang lebih banyak lelaki dan perempuan yang rnenangis daripada hari itu.
Sumber : 100 Kisah Orang Bermipi Nabi Muhammad SAW


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kaedah ad-dharûrah yuzalu

Lafadz ‘amm dan Khash

Ketersambungan Sanad