berbaktilah kepada kedua orang tuamu

Dikisahkan, suatu hari ada seorang pemuda mendangatangi Nabi SAW. Pemuda tersebut berkata kepada Nabi SAW : “Ya Rasulullah aku akan berbaiat kepada engkau untuk berhijrah dan berjihad, aku berharap mendapat pahala dan keridhoan dari Allah SWT”
Lalu Rasul SAW bertanya kepada pemuda tersebut, Beliau bersabda, "Masih hidupkah salah seorang dari orang tuamu?" pemuda tersebut menjawab : "Ya, bahkan keduanya masih hidup."
Mendengar jawaban pemud tersebut, Rasulullah kemudian bertanya lagi "apakah Kamu ingin mendapatkan pahala dari Allah Azza wa Jalla?" "Ya” jawab pemuda tersebut.
Beliau kemudia bersabda, "Pulanglah kepada kedua orang tuamu, lalu berbuat baiklah kepada keduanya, berbaktilah kepada kedua orang tuamu"
Demikianlah, dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash RA tersebut, Rasulullah SAW ingin menjelaskanbahwa berbakti kepada kedua orang tua pahalanya seperti hijrah dan berjihad dijalan Allah SWT. Dengan demikian, mengurus orang tua sebagaimana disampaikan oleh baginda Nabi SAW merupakan salah satu ibadah paling tinggi derajat nya.
Berkaitan dengan ini Al-Habib Hud bin Muhammad Al-Baqir Alatas mengatakan bahwa kenapa kita harus berbakti kepada kedua orang tua? Karena menurut beliau, kedua orang tua kita telah memberikan semua yang mereka miliki; jiwa, raga, harta, bahkan nyawanya telah diberikan kepada anaknya. Jadi sudah sepantasnya jika kita sebagai anak berkewajiban untuk berbakti dan berbuat baik kepada keduanya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ .
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu" (QS. Luqman : 14)
Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa menjaga kedua orang tua kita, mengangkat derajatnya, mengampuni dosanya, memafkan kesalahan-kesalahannya dan memberikan segala macam yang terbaik bagi keduanya.
Dan mudah-mudahan Allah SWT senantiasa meringankan langkah kita untuk terus istiqomah berbakti kepada kedua orang tua. Aamiin ya Rabbal 'Alamiin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kaedah ad-dharûrah yuzalu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Qawaidul fiqhiyah (kaidah-kaidah fiqh) adalah suatu kebutuhan bagi kita semua. Banyak dari kita yang kurang mengerti bahkan ada yang belum mengerti sama sekali apa itu Qawaidul fiqhiyah. Maka dari itu, kami selaku penulis mencoba untuk menerangkan tentang kaidah-kaidah fiqh, mulai dari pengertian, sejarah, perkembangan dan beberapa urgensi dari kaidah-kaidah fiqh. Dengan menguasai kaidah-kaidah fiqh kita akan mengetahui benang merah yang menguasai fiqh, karena kaidah fiqh itu menjadi titik temu dari masalah-masalah fiqh, dan lebih arif di dalam menerapkan fiqh dalam waktu dan tempat yang berbeda untuk kasus, adat kebiasaan, keadaan yang berlainan. Selain itu juga akan lebih moderat di dalam menyikapi masalah-masalah sosial, ekonomi, politin, budaya dan lebih mudah mencari solusi terhadap problem-problem yang terus muncul dan berkembang dalam masyarakat. B.       BATASAN MASALAH 1.       Apa Pengertian  dharûrah ? 2.    
Baca selengkapnya

Lafadz ‘amm dan Khash

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Perbincangan di seputar makna ayat al-Quran berkenaan dengan prinsip pemahaman sesuatu yang melatar belakangi turunnya ayat (asbâbun nuzûl), pada akhirnya memasuki wilayah perdebatan mengenai keberlakuan kaedah kebahasaan (qâ’idah lughawiyyah). Pertanyaannya: “apakah kaedah al-‘ibrah bi ‘umûm al-lafzh berlaku untuk semua ayat tanpa ada pengecualian, sehingga kaedah al-‘ibrah bi khushûsh al-sabab sama sekali tidak mungkin diberlakukan untuk memahami semua ayat (al-Quran), atau sebaliknya, kaedah al-‘ibrah bi khushûsh al-sabab justru harus didahulukan untuk diterapkan dalam memahami ayat (al-Quran), sehingga kaedah al’-ibrah bi ‘umûm al-lafzh sama sekali tidak mungkin diberlakukan untuk memahami semua ayat (al-Quran), kapan pun dan di mana pun untuk siapa pun dalam konteks apa pun?” Atau, adakah kemungkinan keduanya masing-masing bisa dipakai dalam konteks yang berbeda untuk memahami ayat-ayat al-Quran secara sinergis? Bila sebuah ayat turun
Baca selengkapnya

Ketersambungan Sanad

BAB   I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Hampir seluruh umat Islam telah mengakui, bahwa hadis Nabi adalah salah satu sumber ajaran Islam setelah Al-Qur’an karena hadis Nabi memiliki latar belakang sejarah yang berbeda dengan Al-Qur’an, maka ulama hadis mulai zaman Nabi telah memberikan perhatian yang khusus terhadap hadis Nabi. Ulama sangat besar perhatiannya kepada sanad hadis. Disamping juga matan hadis. Hal ini terlihat, sedikitnya, pada: pernyataan-pernyataan ulama yang menyatakan bahwa sanad merupakan bagian tak terpisahkan dari agama dan pengetahuan hadis, banyak karya tulis ulama berkenanan dengan sanad hadis, dan dalam praktek, apabila ulama menghadapi suatu hadis, maka sanad hadis merupakan salah satu bagian yang mendapat perhatian khusus, dengan demikian, sanad hadis memiliki kedudukan yang sangat penting. Sanad hadis memiliki kedudukan sangat yang sangat penting, sebab utamanya dilihat dari dua sisi, yaitu: 1. dilihat dari kedudukan hadis sebagai sumb
Baca selengkapnya