PERANAN HUTAN KOTA MESJID RAYA SABILAL MUHTADIEN TERHADAP POLUSI UDARA DI KOTA BANJARMASIN



Kemajuan Iptek akhir-akhir ini yang begitu pesat telah menyebabkan perubahan berbagai aspek dimensi di dunia berubah secara mendasar, membawa tantangan, masalah dan peluang, serta harapan baru. Kalau kita lihat sekarang ini banyak sekali bermunculan fenomena masalah lingkungan di perkotaan seperti suhu udara yang semakin meningkat, tingkat polusi udara semakin tinggi, rusak atau hilangnya berbagai habitat yang diikuti menurunnya keanekaragaman flora dan fauna. Dalam lingkungan global memasuki abad ke 21 sudah waktunya kita untuk mengkaji kualitas lingkungan dan lansekap perkotaan yang memberikan susana fungsional, efesien, nyaman, sehat dan estetis agar generasi kita dimasa mendatang dapat menikmati keindahan bumi yang kita wariskan, bukan malah kehancuran yang akan kita wariskan.
Bumi telah mengalami perubahan lingkungan yang besar seperti tingginya konsentrasi gas rumah kaca karena aktivitas manusia yang konon dapat menimbulkan perubahan iklim, seperti karena tingginya kandungan karbondioksida di atmosfer yang dapat merusak lapisan ozon. Kerusakan lingkungan disebabkan karena pertambahan jumlah penduduk yang tidak terkontrol dan tidak seimbang dengan peningkatan kualitas atau kemampuan dalam mengelola sumber daya. Dalam arti kata bahwa perkembangan penduduk secara kuantitas tidak berimbang dengan perkembangan kualitas dan perimbangan mobilitas penyebarannya. Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini, kalau kita perhatikan malah lebih banyak disebabkan oleh manusia sendiri selain juga disebabkan oleh peristiwa alam, seperti gempa tektonik, letusan gunung berapai atau angin topan. Peristiwa alam ini dapat dihubungkan dengan peringatan Allah SWT dalam surah Ar-Ruum ayat 41 yang terjemahannya berbunyi :
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, sehingga Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).
Jika kita kaitkan ayat tersebut dengan kerusakan lingkungan, terutama didaerah kita kota Banjarmasin ini, maka hal tersebut dapat dibuktikan dengan kenyataan yang terlihat jelas bagaimana semerawutnya kota Banjarmasin ini, terutama kualitas lingkungannya yang semakin hari semakin buruk saja, apalagi akhir-akhir ini kota Banjarmasin sedang membuat suatu proyek fly over yang bertujuan membuat jalan layang agar mempermudah tranportasi di kota. Namun sebaliknya fly over tersebut banyak sekali mengganggu pengendara yang melintas melewati jalan A.Yani Km 3,5. Dengan kemacetan yang amat mengganggu tersebut membuat para pengendara gerah ditambah gersangnya cuaca jika melewati fly over tersebut, bayangkan 100 pohon ditebang demi fly over, alih-alih memperbaiki kualitas lingkungan demi terciptanya kenyamanan transportasi, malah membuat semerawut kota dengan tingkat polusi udara yang menyebabkan kerugian dengan dampaknya yang besar bagi kehidupan.
Permasalahan yang terjadi di kota Banjarmasin sama halnya dengan permasalahan yang terjadi dikota-kota besar lainnya, yaitu pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat sepanjang tahunnya, dalam data statistik BPS ( Badan Pusat Statistik ) jumlah penduduk kota Banjarmasin berjumlah 634.990 Jiwa. Jika semua jumlah penduduk tersebut melakukan aktivitas sepanjang harinya maka bayangkan tingkat pengeluaran produksinya seperti proses industri, pembuangan limbah, dan tentunya pengeluaran gas bahan bakar kendaraan bermotor yang meningkat sepanjang tahunnya akan menimbulkan dampak polusi udara yang merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dampak Polusi Udara
1.      Dampak kesehatan
Damak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
2.      Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3.      Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
4.      Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
5.      Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Melihat banyaknya dampak polusi udara yang dapat merusak lingkungan dan merugikan diri kita sendiri, meskipun kita tidak merasakan dampak itu secara langsung saat ini. Akan tetapi bagaimana dengan anak cucu kita di masa akan datang ? tentu kita juga memikirkan bagaimana solusi dari pencemaran udara tersebut, meskipun tidak akan sepenuhnya mengilangkan tetapi sedikit mengurangi dari polusi udara itu. Nah salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pembuatan tanaman penghijauan kota, kalau di daerah kota Banjaramasin yang terkenal ialah hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin yang ada tepat di jantung kota.
Sesuai dengan PP No. 63 tahun 2002 tentang Hutan Kota yang bertujuan untuk melestariakan dan menjaga ekosistem perkotaan. Maka peranan hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin menjadi sangat vital bagi ekosistem kota Banjarmasin, karena tempatnya yang tepat berada di jantung kota, menyebabkan hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang tidak hanya berasal dari dareah Banjarmasin, tetapi ada pula yang berasal dari luar daerah yang ingin menikmati keindahan hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin. Akan tetapi sangat ironis sekali jika kota Banjarmasin yang mempunyai luas 72 Km2, hanya mempunyai satu hutan kota meskipun baru-baru ini ada pembuatan hutan kota baru , itu pun belum cukup untuk menjadi penyangga ekosistem di kota, karena luasnya masih kecil dan masih kurang dari luas hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin yang mempunyai luas 0,33 KM2 .
Meskipun kota Banjarmasin sedikit memiliki beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH), diantaranya hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin yang sudah lama dibangun tepatnya tahun 1981, namun hal itu mempunyai secercah harapan untuk tingkat kelangsungan ekosistem generasi akan datang, dikarenakan hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin memiliki peranan terhadap lingkungan kota Banjarmasin terutama terhadap polusi udara di kota Banjarmasin yang sudah semakin meningkat. Di antara fungsi hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin :
1.      Penyerap Karbon-dioksida dan Penghasil Oksigen
 
Hutan merupakan penyerap gas CO2 yang cukup penting, selain dari fito-plankton, ganggang dan rumput laut di samudra. Dengan berkurangnya kemampuan hutan dalam menyerap gas ini sebagai akibat menurunnya luasan hutan akibat perladangan, pembalakan dan kebakaran, maka perlu dibangun hutan kota untuk membantu mengatasi penurunan fungsi hutan tersebut.

2.      Penyerap dan Penapis Bau
 
Daerah yang merupakan tempat penimbunan sampah sementara atau permanen mempunyai bau yang tidak sedap. Tanaman dapat digunakan untuk mengurangi bau. Tanaman dapat menyerap bau secara langsung, atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau (Grey dan Deneke, 1978).

3.      Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara 
Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan oleh kegiatan alami maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan kota, partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan. Dengan adanya mekanisme ini jumlah debu yang melayang-layang di udara akan menurun.




4.      Penyerap dan Penjerap Partikel Timbal
Kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara di daerah perkotaan (Goldmisth dan Hexter, 1967). diperkirakan sekitar 60-70% dari partikel timbal di udara perkotaan berasal dari kendaraan bermotor

5.      Penyerap  Debu Semen
 
Debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat mengakibatkan penyakit sementosis. Oleh karena itu debu semen yang terdapat di udara bebas harus diturunkan kadarnya.

6.      Peredam Kebisingan
 
Pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang tebal dengan daun yang rindang (Grey dan Deneke, 1978).


            Dengan fungsi hutan kota yang sangat penting itu, tentunya hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh karena tidak hanya pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga kota Banjarmasin pun diharapkan turut serta dalam menjaga lingkungan kita ini jangan sampai hutan kota Mesjid Raya Sabilal Muhtadin dialihfungsikan menjadi lahan yang tidak memiliki kontribusi dalam kualitas lingkungan. Mari kita selamatkan daerah Banjarmasin yang kita cintai ini dari kerusakan lingkungan yang akan menggangu kehidupan kita di masa mendatang dan mulailah dari sekarang menanam pohon karena satu pohon mempunyai arti sejuta kehidupan.














Daftar Pustaka

Fakuara, 1989, Hutan Kota, Peranan dan Permasalahannya, Bogor: Jurusan Manajemen Hutan IPB
http://wandi2305.wordpress.com
Radar Banjarmasin Post 17 April 2013
Surna, 1989, Penilaian Secra Tepaat Sumber-Sumber Pencemaran Air, Tanah dan Udara, Yogyakarta : Gajag Mada University Press.
Zoer’aini Djamal Irwan, 2005, Tantangan Lingkungan & Lansekap Hutan Kota, Jakarta : Bumi Aksara.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lafadz ‘amm dan Khash

kaedah ad-dharûrah yuzalu

Dzahir Dalalah dan Khafi Dalalah